Google
Web This Blog

Cbox

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Protected by Copyscape DMCA Takedown Notice Infringement Search Tool

Senin

Puasa ... Percepat Pemecahan Lemak

Puasa Percepat Pemecahan Lemak

ILUSTRASI Disarankan mengonsumsi makanan atau minuman manis saat berbuka puasa.

PUASA menyehatkan tubuh. Selama berpuasa, pemecahan lemak terjadi lebih cepat karena adanya perubahan kadar hormon insulin. Namun, jangan disalah artikan. Puasa bukan untuk diet. Tapi untuk beribadah. ”Kenapa lemak cepat terbakar? Hal ini disebabkan karena saat beraktivitas kita memerlukan energi yang dipasok dari makanan, tapi selama berpuasa otot dan lemak menjadi cadangan energi,” terang dr H Dani Farid Abdullah SpPD, dokter spesialis penyakit dalam
Karena itu, kata Dani, orang yang berpuasa dengan benar, berat badannya cenderung mengalami penurunan. Dengan puasa, kondisi tubuh juga menjadi lebih baik. Selama berpuasa, terjadi perubahan fungsi sel genetika dan hormon. Berpuasa juga bisa menurunkan risiko diabetes melitus (DM) tipe 2, resistensi insulin pada hati dan otot, serta meningkatkan kesehatan jantung dan otak. Hal ini lantaran ada perbaikan kadar kolesterol dalam darah selama puasa.
Seseorang yang menjalankan puasa, disarankan mengonsumsi makanan atau minuman yang manis ketika berbuka. Ini untuk mengisi kembali energi tubuh yang menurun setelah berpuasa seharian penuh. ”Gula bisa meningkatkan energi. Yang tadinya lemes, jadi cepat segar lagi. Rasulallah juga mengajarkan kita untuk jangan langsung makan besar. Tapi, berbuka dengan kurma atau yang manis,” ungkap dia.
Dokter Dani menjelaskan, ketika berpuasa kondisi lambung kosong selama 12 jam. Jika saat berbuka langsung diisi dengan makanan berat dan banyak, maka lambung akan sakit. ”Alangkah lebih baiknya saat buka cukup makan yang manis, kemudian shalat magrib. Baru, makan berat atau makan nasi. Bisa diistilahkan agar lambungnya beradaptasi karena seharian kosong,” terangnya. 
Konsumsi makanan berat ketika berbuka akan membuat perut terasa kembung dan mual. Paling parah adalah nyeri lambung. Porsi makan ketika berbuka juga harus seimbang antara sumber karbohidrat, protein dan lemak. Dan, jangan berlebihan.
Hindaria makanan pedas atau asam karena akan merangsang asam lambung naik. Kebiasaan ini pula yang menjadi penyebab banyaknya keluhan sakit lambung ketika berpuasa. 
Menurut dia, tidak jarang orang yang berpuasa malah mengalami kenaikan berat badan. Kondisi ini bisa disebabkan konsumsi makanan berat sebelum tidur. ”Minimalnya sejam setelah makan baru boleh tidur. Bahkan ada yang bilang dua jam,” ujarnya. 
Dani juga menyarankan konsumsi makanan seimbang ketika sahur. Hindari makanan dengan kandungan karbohidrat terlalu tinggi karena akan mudah terbakar dan terkuras.”Jadi, enggak ada istilah energi yang ditimbun diawal, sehingga makan saat sahur nasinya banyak. Porsinya sehari-hari saja. Tidak perlu ditambah dan dikurangi. Karena makin banyak karbohidrat yang dimakan, maka tubuh akan cepat lapar,” terangnya. Ini juga berlaku bagi para penderita sakit lambung dan diabetes melitus.
Hal lain yang perlu diperhatikan saat puasa adalah pemenuhan kebutuhan air. Dehidrasi saat puasa tidak bisa dihindari. Untuk itu, saat buka puasa, porsi minum harus dipenuhi. Minimal 8-10 gelas, dari mulai buka sampai sahur. Apalagi bagi pasien diabetes melitus. ”Karena, kebutuhan cairan harus tetap dipenuhi,” ungkapnya. “Untuk DM, jangan sampai dehidrasi, obat tetap dimakan, paling ada penyesuaian dosis,” imbuhnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar