Google
Web This Blog

Cbox

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Protected by Copyscape DMCA Takedown Notice Infringement Search Tool

Senin

Jika Tubuh kekurangan Albumin

Info & Tips Kesehatan Apa yang Terjadi Jika Tubuh Kekurangan Albumin? Senin, 19 Desember 2016 Apa yang Terjadi Jika Tubuh Kekurangan Albumin? Bila jumlah albumin dalam tubuh kurang maka akan terjadi penimbunan cairan dalam jaringan (eodema) misalnya bengkak di kedua kaki. Atau bisa terjadi penimbunan cairan dalam rongga tubuh misalnya di perut yang disebut ascites. Hal ini biasa dialami pada penderita penyakit heptitis, diabetes mellitus / kencing manis, gagal ginjal, tumor, kanker, dan stroke. Akibat kurangnya albumin menjadi penyebab tekanan osmotik darah turun sehingga pengangkutan asam lemak, hormon, enzim, dan obat terganggu. Inilah yang memperlambat proses penyembuhan pada penderita penyakit berat dan degeneratif. Dalam konteks anak-anak, bila kadar albumin rendah, protein yang dikonsumsi anak akan pecah. Protein yang seharusnya dikirim untuk pertumbuhan sel menjadi tidak maksimal. Pada anak yang kekurangan albumin, seperti penderita tuberkulosis (TBC), daya kerja obat yang diminum menjadi kurang maksimal. Sementara pada anak yang sedang berada di fase periode emas pertumbuhan (golden age), yaitu usia 1-5 tahun, kekurangan albumin akan sangat mengganggu pertumbuhan badan dan otaknya. Semakin sedikit albumin, pertumbuhan sel ditubuh dan otak akan semakin lambat. Pertumbuhan sel yang lambat inilah yang menyebabkan anak lambat perkembangan tubuhnya serta menjadi kurang cerdas. Albumin adalah salah Satu jenis protein darah yang diproduksi di hati (hepar). Saat hati normal mampu memproduksi 11-15 gr albumin/hari. Albumin (bahasa Latin: albus, white) adalah istilah yang digunakan untuk merujuk ke segala jenis protein monomer yang larut dalam air dan larutan garam, dan mengalami koagulasi saat terpapar panas. Substansi yang mengandung albumin, seperti putih telur, disebut albuminoid. Pada manusia, albumin diproduksi oleh retikulum endoplasma di dalam hati dalam bentuk proalbumin, kemudian diiris oleh badan Golgi untuk disekresi memenuhi sekitar 60%jumlah serum darah dengan konsentrasi antara 30 hingga 50 g/L[1] dengan waktu paruh sekitar 20 hari. Albumin memiliki berat molekul sekitar 65 kD dan terdiri dari 584 asam amino tanpa karbohidrat. Gen untuk albumin terletak pada kromosom 4, dengan panjang sekitar 16.961 nukleotida dengan 15 ekson yang terbagi ke dalam 3 domain simetris, sehingga diperkirakan merupakan triplikasi dari domain primordial yang tunggal. Tiap domain terbagi lagi menjadi masing-masing 2 sub-domain. Mutasi pada gen ini dapat mengakibatkan berbagai macam protein dengan fungsi yang tidak beraturan (bahasa Inggris: anomalous protein) oleh karena perubahan sifat pada domain pencerapnya, oleh karena itu, spesi reaktif oksigen, spesi reaktif nitrogen dan produk dari hasil reaksi dengan biomolekul lain seperti produk peroksidasi lipid, terjadi secara fisiologi dan patofisiologi dengan adanya albumin. Albumin berfungsi mengatur tekanan osmotic darah, menjaga keberadaan air dalam plasma darah sehingga bisa mempertahankan volume darah. Albumin juga berfungsi sebagai pangangkut unsur-unsur yang kurang larut dalam air (seperti: asam lemak bebas, kalsium, zat besi dan beberapa unsur obat) melewati plasma darah dan cairan sel, selain itu Albumin bermanfaat untuk membantu pembentukan jaringan sel baru ataupun mempercepat pemulihan jaringan sel tubuh yang terbelah / rusak. Berikut beberapa penyakit berat, insyaa AllaH, yang bisa dibantu pengobatannya dengan konsumsi Ekstrak Albumin Ikan Gabus : Penyakit Diabetes Melitus : Albumin dari ikan gabus dapat meregenerasi sel pankreas. Ektsrak Albumin dapat memperbaiki sel pankreas yang memiliki fungsi memproduksi insulin. Dengan normalnya produksi insulin, maka kadar gula dalam darah dapat dikendalikan, dan kembali normal. Penderita / Beresiko Penyakit Jantung Koroner : Kapsul ini memiliki kandungan Allysin yang berfungsi menurunkan kadar lemak dalam darah, trigeserida, juga untuk menurunkan homosistensin. Dengan demikian, resiko serangan jantung menjadi berkurang, termasuk resiko stroke dan penyempitan pembuluh darah. Selain itu, albumin juga memiliki kandungan prolin, salah satu fungsinya adalah untuk menguatkan otot-otot jantung. Penyakit Kanker : Bagi penderita penyakit kanker, albumin juga sangat bagus untuk terapi. Karena albumin tersebut mengandung zat aktif bernama Allylsufide, fungsinya untuk menghambat hormon pemicu tumbuhnya sel kanker, serta dapat merangsang sel sehat untuk terjadi regenerasi. Penyakit Hepatitis : Pada penderita penyakit hepatitis, albumin memiliki kemampuan memperbaiki jaringan pada hati dengan cara regenerasi sel hati dan empedu. Karena albumin tersebut memiliki kandungan asam amino esensial lengkap dan mineral. Selain itu, dengan konsumsi albumin pada kapsul Pujimin juga akan terhindar dari penumpukan lemak pada organ hati. Penyakit Gagal Ginjal : Pada penderita penyakit gagal ginjal, albumin dari ikan gabus ini akan melakukan regenerasi sel ginjal, sehingga bisa menyaring racun. Dengan regerasi sel ini, ginjal menjadi normal dan dapat berfungsi kembali. Akhirnya, penderita gagal ginjal yang tadinya harus cuci darah, setelah ginjal normal kembali menjadi bebas dari cuci darah. Penyakit Asma : Efek albumin terhadap penderita asma adalah mampu mengurangi pembengkakan disebabkan albumin mampu mengencerkan lendir serta menyembuhkan luka pada daerah pernafasan seseorang. Efek Terhadap Organ Otak : Pada organ otak, albumin dapat membantu memperbaiki jaringan otak yang mengalami kerusakan, penting juga bagi pasien yang habis stroke atau penderita parkinson. Efek Terhadap Persendian Tulang : Albumin bisa memacu fungsi sendi. Karena kandungan proline pada albumin. Sedangkan kandungan lysin dapat membantu terserapnya kalsium yang dapat mempercepat pembentukan kolagen. Kolagen ini memiliki fungsi penting karena ibarat mesin, kolagen bisa berperan seperti pelumas pada sambungan tulang. Kolagen juga dapat membungkus tulang rawan dan jaringan penyambung tulang. Penyakit Grastitis : Efek albumin dapat memacu regenerasi sel lambung sehingga membantu fungsi saluran pencernaan dan usus sehingga fungsi organ tersebut menjadi maksimal. Efek Ekstrak Albumin Ikan Gabus pada pasien pasca kemoterapi : Setelah kemoterapi pasien dianjurkan konsumsi ekstrak Albumin, karena kandungan albuminnya dapat mencegah efek negatif yang terjadi akibat kemoterapi dan radioterapi. Seperti lemas, maupun kerusakan sel tubuh, rambut rontok, ataupun mual. Menariknya, saat konsumsi kerja obat kemoterapi tidak akan terganggu. Penyakit Stroke : Albumin dapat membantu membuka pembuluh darah yang tersumbat serta memperbaiki jaringan organ tubuh yang perperan penting terhadap kerja otot, otak, serta syaraf. Selain itu, albumin ini dapat meningkatkan imunitas tubuh dan melindungi tubuh dari radikal bebas. Penyakit Lupus : Albumin dari ikan gabus ini dapat meregenerasi sel tubuh yang rusak akibat penyakit lupus. Sehingga fungsi otot, otak, dan syaraf dapat optimal kembali, demikian juga imunitas tubuh akan kembali maksimal. Penyakit Autis : Albumin dapat mengikat logam berat (timbale, mercury) yang sering terdapat pada penderita autis. Penyakit Prostat : Kandungan albumin berfungsi menjaga keberadaan glycine yang berperan penting dalam menjaga fungsi prostat supaya tetap normal (sehat). Penderita Luka Bakar / Luka Setelah Operasi : Karena albumin mengandung cystine dan asan amino, sehingga bekas luka bakar, dan gangguan pada kulit atau luka akibat operasi dapat cepat pulih. Para Lansia (Lanjut Usia) : Albumin dapat membantu proses penyerapan makanan pada lambung dan pencernaan. Selain itu, albumin berfungsi meregenerasi sel yang sudah aus atau rusak. Bagi Penderita Depresi : Albumin dapat membantu tubuh memproduksi hormon untuk metabolisme kesehatan mental melalui kelenjar tiroid. Hal ini dikarenakan albumin mengandung asam amino tyrosine.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar