kenikmatan baginya bukan dari mendapatkan, tapi dari apa yang bisa
dipersembahkan. Jadi kalau saudara mengepel lantai dan di dalam hati
mengharap pujian, tidak usah heran jikalau nanti yang datang justru
malah cibiran. Tidak usah heran pula kalau kita tidak Ikhlas akan
banyak kecewa dalam hidup ini. Orang yang tidak Ikhlas akan banyak
tersinggung dan terkecewakan karena ia memang terlalu banyak berharap.
Karenanya biasakanlah kalau sudah berbuat sesuatu, kita lupakan
perbuatan itu. Kita titipkan saja di sisi Allah yang pasti aman.
Jangan pula disebut-sebut, diingat-ingat, nanti malah berkurang
pahalanya. Lalu, dimanakah letak kekuatan hamba-hamba Allah yang
Ikhlas? Seorang hamba yang Ikhlas akan memiliki kekuatan Ruhiyah yang
besar. Ia seakan-akan menjadi Pancaran Energi Yang Melimpah.
Keikhlasan seorang hamba Allah dapat dilihat pula dari Raut Muka,
Tutur Kata, serta Gerak-gerik Perilakunya. Kita akan merasa aman
bergaul dengan orang yang Ikhlas. Kita tidak . . . . .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar